2, Oktober 2013 ISSN (online): 2301-8550 ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENERJEMAH DAN PENAMBAH HARAKAT KITAB KLASIK/KITAB KUNING Aulia Faqih Rifa’i Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstract This study aims to implement a translator and enhancer applications vowel in learning the classics / yellow bible and do analysis if the application is feasible and can be used to meet the users as well as in accordance with Islamic Schools learning model. This study uses the SDLC (System Development Life Cycle) that steps are requirements analysis, system design, system development, implementation and testing as well as analysis of the implementation. In making this application was built on the Android 2.3 platform with Tesseract OCR Engine and Tesstwo library and use a Java IDE and Eclipse ADT. In this study concluded that the application can recognize 90.3% of the Arabic alphabet, especially yellow bible of book of prints for the 65.17% level of user satisfaction.
Berikut ini beberapa kitab kuning yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bisa Anda unduh langsung di website yang Saya berikan. Itulah terjemahan kitab kuning dalam bentuk file pdf atau file lainnya yang bisa Anda download secara gratis dan lengkap bagi Anda yang ingi memahami isi kitab kuning secara mandiri. Download kitab kuning terjemah indonesia Dengan tibanya era digital, maka semua didigitalkan (digitalised) termasuk kitab kuning. Kitab kuning digital bisa saja dalam dengan cara ditulis kembali secara manual dalam format MS Word (doc, docx), dan pdf.
Keywords: OCR, translate, android, arabic letters, translations, vowel. PENDAHULUAN Pesantren merupakan institusi pembelajaran tertua di Indonesia dengan model asrama dalam mengajarkan pendidikan tradisional. Perkembangan pesantren di Indonesia meningkat pesat menurut data Kementerian agama tahun 1980 terdapat 4.176 pesantren, tahun 2007 tercatat sebanyak 14.000 pesantren dan tahun 2011 terdapat 27.218 pesantren dengan rincian 13.446 pesantren salafiyah, 3.446 pesantren khalafiyah, dan 10.708 pesantren kombinasi(PENDIS 2011).
Definisi pesantren yaitu institusi pembelajaran tradisional dan di dalam pesantren tersebut para siswanya semua tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai. Santri tersebut berada dalam komplek yang juga menyediakan Masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan lainnya.(Dhofier 1983). Pola pengajaran umum dalam pesantren bertumpu pada Kiai dalam mentransferkan ilmu dan pengetahuan serta sikapnya dengan sistem sorogan, wetonan dan bandongan. Pengajaran tersebut menggunakan sumber bacaan kitab-kitab klasik Islam yang biasa disebut dengan kitab kuning.
Kitab kuning bukan merupakan kitab bacaan yang mudah dibaca namun syarat dengan nilai-nilai dan mempunyai ciri-ciri yang melekat didalamnya. Adapun kitab-kitab Islam klasik yang diajarkan di pesantren menurut Zamakhsyari Dhofir dapat digolongkan ke dalam 8 kelompok, yaitu: Nahwu (syntax) dan Sharaf (morfologi), Fiqih (hukum), Ushul Fiqh (yurispundensi), Hadits, Tafsir, Tauhid (theologi), Tasawuf dan Etika, serta 85 Kaunia, Vol. 2, Oktober 2013: 85-95 ISSN (online): 2301-8550 Cabang-cabang lain seperti Tarikh (sejarah) dan Balaghah.(Dhofier 1983) Istilah kitab kuning digunakan untuk memudahkan orang dalam menyebut.
Sebutan “kitab kuning” ini adalah ciri khas Indonesia. Ada juga yang menyebutnya, “kitab gundul” Ini karena disandarkan pada kata per kata dalam kitab yang tidak berharakat/tidak ada tanda baca dan maknanya sama sekali. Untuk dapat mempelajari kitab kuning selain harus sudah dapat membaca teks arab dengan tandabaca/harakat tetapi juga menggunakan minimal tiga kemampuan dasar yaitu: Matan al Jurumiyah (ilmu nahwu), Amtsilatu Tasrifiyah (ilmu sharaf) dan penghafalan kosakata bahasa arab. Hal ini tentunya memakan waktu lama bagi seorang santri untuk dapat mempajari sendiri kitab kuning.
Dalam era perkembangan teknologi seperti sekarang ini penggunaan smartphone dan tablet selain media komunikasi juga didapat digunakan untuk hal lainnya baik itu aspek positif maupun aspek negatif. Karena menurut Amin Abdullah, pesantren dituntut untuk bertindak tepat dan cepat dalam merespon modernitas(Abdullah 2006). Pesantren tidak boleh termangu untuk mengatasi bahaya laten teknologi misalnya untuk mengakses konten negatif. Pesantren harus proaktif memikirkan dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mengendalikan dampak kehadiran alat teknologi tersebut.
Karena dengan mengucilkan para santri dari dunia teknologi justru akan menjadikan para santri pribadi-pribadi yang gugup dan gagap terhadap perkembangan jaman dan pada gilirannya hanya akan mengantar mereka menjadi pemuja-pemuja teknologi tanpa bekal pengetahuan yang memadai mengenai aspek negatifnya.(Madjid 1997). 86 Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk memanfaatkan teknologi dalam pesantren adalah dengan membuat sebuat aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu para santri untuk mempermudah dalam mempelajari kitab kuning. Karena salah satu kesulitan dalam mempelajari kitab kuning adalah ketiadaan harakat/tanda baca dalam banyak kitab kuning, maka dengan memanfaatkan Optical Character Recognition Method (Metode OCR). Metode OCR ini dapat mengenali huruf dalam gambar/foto dan diubah dalam bentuk teks digital(Schantz 1982). Aplikasi yang didalamnya terdapat metode OCR ini ditanamkan pada aplikasi smartphone. KH Sahal Mahfudz mengkawatirkan bahwa kebudayaan dan keilmuan yang terdapat dalam kitab kuning karena kekhas-annya tidak dapat diterjemahkan atau dialih bahasakan secara utuh, karena dengan terjemah santri akan memfokuskan diri pada aspek redaksional saja sehingga berujung pada terbentuknya pola pikir tekstual dalam memahami kitab kuning (Mahfudz 2006). Penelitian yang ada sebelumnya telah berhasil membuat sebuah aplikasi yang dapat mengenali huruf tanpa harakat dan menterjemahkannya kedalam bahasa Indonesia (Faqih 2013).
Perlu dibuktikan dengan menerapkan langsung serta dilakukan analisis lebih lanjut. Aplikasi tersebut perlu diteliti lebih komprehensif apakah aplikasi yang telah dibuat tersebut layak dan dapat digunakan dalam memenuhi keinginan pengguna serta sesuai dengan model pembelajaran pondok Pesantren. PENELITIAN SEBELUMNYA Heriyanto (2011) membuat penelitian berjudul “Perancangan Aplikasi Pengolah Citra Teks Arab dan Penerjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia menggunakan Smartphone Android”. Dimana aplikasi ini Kaunia, Vol. 2, Oktober 2013: 85-95 ISSN (online): 2301-8550 dapat membantu warga Indonesia ketika sedang berkunjung ke Negara Arab untuk suatu keperluan namun tidak dibekali dengan pengetahuan bahasa Arab yang cukup, sehingga ketika ia menjumpai papan informasi jalan atau bentuk tulisan lain yang ditulis menggunakan bahasa Arab, maka ia hanya perlu menjalankan aplikasi yang akan dibuat lalu ambil foto tulisan tersebut, kemudian aplikasi akan secara otomatis mengenali teks tersebut dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia (Heriyanto 2013). Theis (2013) telah membuat Aplikasi “OCR Test” dimana tersebut data mengambil gambar dari kamera yang terdapat dalam smartphone dan Tablet Android kemudian menggunakan metode OCR dapat mengenali huruf yang terdapat dalam gambar yang telah diambil sebelumnya. Kemudian pengguna aplikasi dapat juga menemukan terjemahan dari huruf atau kata yang telah diproses oleh aplikasi ini(Theis 2013).
Aulia Faqih (2013) telah membuat “Aplikasi Penerjemah Dan Penambah Harakat Kitab Klasik Pada Smartphone Dan Tablet Android Dengan Optical Character Recognition Method” berhasil membuat sebuah aplikasi yang dapat mengenali huruf tanpa harakat dan menterjemahkannya kedalam bahasa Indonesia. Penelitian tersebut belum mencakup implementasi langsung ke dalam pembelajaran kitab klasik/kitab kuning di pesantren serta belum melakukan analisis kegunaannya. TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian ini akan dilakukan pengenalan karakter atau huruf arab yang terdapat pada kitab kuning, mengingat banyaknya penerbit dan bentuk tulisan atau font yang digunakan dalam masing-masing kitab maka yang pertama dilakukan adalah mencari kitab dengan huruf yang umum dipakai. Kemudian berikutnya adalah dengan mengidentifikasikan membuat aturan-aturan penambahan harakat berdasarkan ilmu nahfu dan sharaf berasal dari kitab Matan al Jurumiyah (Nahwu) karangan Abu Abdulloh Muhammad bin Muhammad bin Dawud Ash-Shinhajie dan Amtsilatu Tasrifiyah (Sharaf) dan untuk uji coba digunakan kitab Bidayatul Hidayah (Tasawuf) karangan Imam Ghazali, kitab Arba'in Nawawi (Hadits) karangan Imam Nawawi Al-Bantani dan kitab Safinatunnajah (fiqih) karangan Syaikh Salim bin Aamir al Hadromi.
Perancangan sistem dan pengkodean sistem optical character recognition mengunakan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak dalam lingkungan Smartphone dan Tablet Andorid. Dalam pengkodean juga dilakukan koneksi ke sistem penerjemah yang dimiliki oleh Microsoft sehingga hasil terjemahan adalah terjemahan umum bukan terjemahan khusus atau spesifik untuk kitab tertentu. Uji coba aplikasi menggunakan smartphone dan tablet android dengan spesifikasi minimum dan maksimum sehingga diharapkan aplikasi ini dapat berjalan dengan sempurna pada semua tingkatan spesifikasi smartphone dan tablet android. Kemudian langkah selanjutnya adalah dengan mengimplementasikan menggunakan sample pengguna terbatas yang akan dilakukan oleh 30 santri dan 3 ustadz masukan dari pengguna terbatas ini penting untuk penyempurnaan aplikasi jika terjadi kesalahan atau ketidak akuratan aplikasi. Mengingat banyaknya kitab klasik dan banyaknya bentuk huruf/font maka pengujian akan dilakukan terbatas pada tiga kitab umum yang sering digunakan yaitu kitab Bidayatul Hidayah (Tasawuf) karangan Imam Ghazali, kitab Arba'in Nawawi (Hadits) karangan Imam Nawawi Al-Bantani dan kitab Safinatunnajah (fiqih) karangan Syaikh Salim bin Aamir al 87 Kaunia, Vol. 2, Oktober 2013: 85-95 ISSN (online): 2301-8550 Hadromi.
Aplikasi ini ditentukan dengan keakuratan pada level 80% dari semua huruf yang dapat ditambahkan harakat dan diterjemahkan dengan baik. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam analisis dan pengembangan aplikasi yang akan dibuat menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).